
Atlantismag.com – Kita semua tahu bahwa Hideo Kojima jarang memberi kita jawab yang sederhana. Ketika Death Stranding 2: On the Beach diluncurkan pada 26 Juni 2025 di PlayStation 5, ia membawa lebih dari sekadar gameplay baru — ia membawa misteri baru, identitas rahasia, dan plot twist yang mungkin mengguncang hati para pemain lama.
Sejak teaser pertama muncul, banyak spekulasi tentang siapa “Tomorrow” dan bagaimana hubungannya dengan Sam Bridges, Lou, Fragile, dan dunia Beach.
Saat gamenya keluar dan kisahnya terungkap, satu pengungkapan utama adalah: Tomorrow ternyata adalah Lou / Louise, putri kandung Sam Bridges yang sejak lama kita pikir telah hilang atau meninggal dalam kisah sebelumnya.
Twist ini tidak hanya memperkuat narasi emosional, tetapi juga membuka kemungkinan baru bagi mitologi Death Stranding.
1. Latar Belakang & Pengumuman
Sebelum gamenya keluar, banyak rumor menyebar tentang arah cerita, karakter baru, dan perubahan gameplay. Kojima Productions akhirnya mengumumkan Death Stranding 2: On the Beach akan eksklusif di PlayStation 5, dengan tanggal rilis 26 Juni 2025. Trailer‑trailer awal menampilkan sosok misterius “Tomorrow,” lanskap pantai gelap, dan pertarungan melawan BT serta senjata mekanis.
Dalam beberapa event seperti Summer Game Fest, cuplikan adegan diperlihatkan — termasuk aksi Tomorrow, adegan dramatis antara Sam dan karakter lain, serta elemen naratif yang menekankan hubungan emosional. Beberapa pemutaran memperlihatkan Tomorrow bertarung cepat menggunakan kemampuan fisik, menggoda bahwa game ini akan membawa aspek aksi lebih agresif dibanding pendahulunya.
Sebelum rilis, kritik dan penguji awal menanggapi game ini secara positif. Banyak pujian diarahkan ke penyampaian cerita, grafik, dan cara pergeseran narasi lama menuju konflik baru. Namun ada juga nada hati-hati: apakah sequel ini bisa mempertahankan daya tarik orisinal Death Stranding atau justru kehilangan aura misterinya?
Kita akan lihat bagaimana kritik dan pasar menyambut game ini nanti — tapi sekarang kita lanjut ke karakter baru.
2. Karakter Baru: “Tomorrow” dan Latar Misterius
Salah satu daya tarik terbesar Death Stranding 2 adalah kehadiran Tomorrow, karakter baru yang menjadi pusat misteri sekaligus kunci utama cerita.
2.1 Siapakah “Tomorrow”?
Tomorrow diperankan oleh Elle Fanning, diperkenalkan sebagai sosok misterius yang muncul di antara realitas Beach dan dunia nyata. Ia tampak dewasa, lihai bergerak, dan memegang peran penting dalam konflik antara Sam dan Higgs. Dalam perjalanan cerita, kita melihat bahwa identitasnya terhubung dengan Lou / BB yang dulu dikenal di Death Stranding pertama.
Pada titik tertentu dalam cerita, terungkap bahwa Tomorrow adalah Lou / Louise — bayi BB yang selama ini dianggap menghilang atau bahkan mati. Dalam pengungkapan ini, Tomorrow telah tumbuh di Beach (atau semacam dimensi antara dunia dan pantai) dengan laju waktu yang berbeda, kemudian muncul ke dunia nyata dengan ingatan tersembunyi dan identitas ganda.
Transformasi ini bukan hanya twist semata — ia membawa bobot emosional besar. Sam, yang selama ini berjalan mencari makna dan koneksi, tiba-tiba harus berhadapan dengan putrinya sendiri yang telah “berubah” menjadi entitas baru. Saya akan bahas detailnya di bagian plot twist.
2.2 Peran Fragile, Neil & Lucy dalam Bayang-Bayang
Karakter yang sebelumnya familiar juga kembali dengan peran krusial dalam twist:
-
Fragile tampaknya menjadi figur pelindung bagi Lou / Tomorrow. Dalam versi cerita yang menyatu, Fragile menggunakan kemampuan lintas dimensi untuk menyelamatkan Lou ketika Higgs menyerang. Fragile kemudian meninggal (atau berada di antara kehidupan dan kematian), tetapi pengaruhnya tetap besar.
-
Neil Vanna adalah karakter yang dikaitkan dengan Lucy (istri Sam) dan Lou. Neil tampak menjaga Lou dalam dimensi Beach, menganggapnya sebagai anak sendiri — tetapi pada akhirnya identitas asli Lou sebagai anak Sam terungkap.
-
Lucy, istri Sam, tetap menjadi figur sentral dalam konflik emosional dan warisan. Pernikahan, rahasia kehamilan, serta keputusan saat krisis menjadi kunci dalam rangkaian kejadian yang mengarah ke twist.
Karakter baru dan lama ini menyatu menjadi jalinan tak terpisahkan dalam kisah Death Stranding 2. Bukan hanya aksi, tapi emosi, pengorbanan, dan identitas menjadi tema utama.
3. Plot Utama & Twist Besar
Sekarang kita masuk ke bagian yang pasti kamu tunggu: kronologi cerita inti, twist besar, dan bagaimana semua hal terhubung. Spoiler berat di depan!
3.1 Alur Kisah Singkat & Konflik
Cerita Death Stranding 2 bermula dari konflik baru setelah kejadian seri pertama. Sam dan tim Drawbridge menghadapi ancaman dari APAS 4000 (sistem yang dibangun untuk menghubungkan pantai dan manusia), konflik politik, dan kembalinya Higgs. Presiden yang tampak ramah ternyata adalah gabungan dari ribuan jiwa manusia mati yang menggunakan APAS untuk memanipulasi jaringan chiral.
Dalam konflik tersebut, Higgs berencana memicu Last Stranding, sebuah kejadian yang bisa membawa kehancuran global. Untuk mewujudkan itu, ia memanipulasi Tomorrow (Lou) sebagai entitas kematian atau alat penghancur — karena kemampuannya yang berkaitan dengan DOOMS (kondisi khusus yang memungkinkan interaksi dengan dunia kematian).
Sam berjuang melalui Beach, dunia nyata, dan zona antara kehidupan dan kematian. Ia menghadapi musuh, mekanika baru, dan konflik internal mengenai siapa Tomorrow sebenarnya. Konflik puncak terjadi ketika Higgs berhasil menangkap Tomorrow, memaksa Sam dan teman-temannya melakukan misi penyelamatan penuh risiko.
3.2 Twist Utama: Tomorrow = Lou / Louise
Pengungkapan terbesar adalah bahwa Tomorrow bukan sosok asing — ia adalah Lou / Louise, anak kandung Sam Bridges dan Lucy, yang telah melewati perjalanan rumit. Twist ini dijelaskan dalam beberapa momen penting:
-
Lou sebagai bayi BB pada seri pertama tampak “menghilang” ketika Fragile mencoba menyalamatkannya. Namun sebenarnya Lou diselamatkan oleh Fragile melalui manipulasi dimensi dan waktu.
-
Dalam dunia Beach (atau dimensi antara), Lou tumbuh dengan kecepatan berbeda. Ia dikelola dan diasuh oleh Neil Vanna, yang percaya bahwa Lou adalah anak Lucy dan dirinya.
-
Identitas Neil sebagai ayah Lou diungkap sebagai bagian dari perlindungan terhadap asal Lou, agar rahasia hubungannya dengan Sam tidak diketahui oleh pihak lain.
-
Fragile menggunakan kemampuan lintas dimensi (kemampuan DOOMS / teleportasi) untuk “mengedarkan” Lou dari serangan Higgs, kemudian Lou tumbuh di Beach.
-
Di akhir, Lou / Tomorrow muncul kembali di dunia nyata dengan ingatan yang kembali dan menyebut dirinya “Louise.” Ketika ia mendekati Sam, ia berkata: “I’m your Louise.”
-
Adegan klimaks menunjukkan Lou dalam bentuk dewasa, mengenakan perlengkapan porter, menggunakan sarung tangan mekanis ala Fragile, memeriksa foto keluarga, dan akhirnya bergandeng tangan dengan Sam.
Twist ini mengubah seluruh cara kita melihat hubungan Sam — bukan hanya sebagai figur sentimental terhadap BB tetapi sebagai seorang ayah yang akhirnya dipertemukan kembali dengan anaknya.
3.3 Akhir & Implikasi
Di akhir cerita:
-
Higgs dikalahkan dan Last Stranding gagal.
-
Fragile, yang selama ini tampak bersama tim, sebenarnya telah “mati” dalam dimensi pantai, dan sisa manifestasi atau jiwanya ikut membantu misi.
-
Lou / Tomorrow kembali ke dunia nyata sebagai Louise, dan identitas serta ingatannya pulih.
-
Die‑Hardman (alias Charlie) memainkan peran penting dalam menjatuhkan Presiden / pengaruh APAS, dan struktur jaringan chiral disesuaikan agar ancaman dari APAS bisa dinetralkan.
-
Setelah kredit akhir, ada adegan post-credit yang menampilkan Louise berdiri di depan portal baru (plate gate) dengan perlengkapan porter, seolah memberi petunjuk bahwa dia mungkin menjadi protagonis di sekuel berikutnya.
Dengan demikian, Death Stranding 2 menyelesaikan banyak konflik lama, namun membuka jalan baru untuk masa depan cerita dan kemungkinan protagonis baru.
4. Perubahan Gameplay & Fokus Aksi
Berbeda dari seri pertama yang banyak menekankan aspek eksplorasi, traversal, dan elemen fungsionalitas porter, Death Stranding 2 menambahkan lapisan aksi dan kontinuitas naratif. Berikut beberapa perubahan penting:
4.1 Lebih Banyak Aksi & Pertempuran
Kojima dan tim menyatakan bahwa sequel ini akan “lebih menekankan aksi.” Fakta ini terbukti dengan adegan tempur yang lebih sering, pertarungan terhadap musuh mekanis, dan penggunaan senjata serta kemampuan spesial (termasuk kemampuan DOOMS) yang lebih agresif dibanding seri pertama.
4.2 Penggunaan Dimensi & Waktu
Konsep dimensi pantai dan relativitas waktu mendapat porsi cerita yang lebih eksplisit. Lou tumbuh cepat dalam dimensi Beach berkat percepatan waktu, dan teleportasi lintas pantai / dunia menjadi mekanik yang penting dalam plot dan gameplay.
4.3 Integrasi Naratif & Gameplay
Alih-alih hanya menceritakan kisah di cutscene, game ini sering memadukan aksi, eksplorasi, dan adegan naratif agar pemain ikut merasakan perubahan identitas karakter (khususnya Tomorrow / Lou) secara langsung. Interaksi dengan objek, foto, serta adegan flashback juga lebih intensif.
4.4 Mekanik Porter & Koneksi Dunia
Elemen porter tetap ada — mengantarkan item, menjelajah dunia terbuka, menyeberangi rintangan — namun kini dikombinasikan dengan konflik jaringan chiral, gangguan APAS, dan ancaman mekanis. Juga, peran jaringan pantai baru (plate gates) semakin diperluas sebagai gerbang antar dimensi atau lokasi jauh.
Transformasi ini membuat Death Stranding 2 terasa seperti evolusi, bukan pengulangan. Ia menjaga jiwa seri pertama, sambil membawa interaktivitas dan konflik yang lebih tajam.
5. Respon, Penjualan & Dampak
Setelah rilis, Death Stranding 2: On the Beach menerima perhatian luas dari kritikus dan komunitas gamer. Berikut ringkasan penerimaan dan performa pasar:
5.1 Ulasan Kritikus
Secara umum, game ini mendapatkan respons positif. Banyak pujian ditujukan pada:
-
Penulisan cerita dan twist emosional
-
Visual, sinematografi, dan suasana
-
Integrasi naratif dengan gameplay
Namun, beberapa kritik juga muncul:
-
Beberapa kritikus merasa bahwa Death Stranding 2 kurang menghadirkan elemen kejutan seperti game pertama.
-
Pace terkadang dianggap melambat di beberapa bagian.
-
Isu keseimbangan antara bagian eksplorasi dan aksi kadang terasa tidak merata.
Kojima sendiri pernah mengungkap bahwa dia merasa sedikit ambivalen — dia senang melihat sambutan positif, tetapi juga ingin agar game ini tetap membawa tantangan emosional dan kontroversi agar tidak terasa mudah diterima oleh semua orang.
5.2 Penjualan & Posisi Pasar
Di Jepang, game ini menduduki posisi tinggi di tangga penjualan. Misalnya, dalam periode tertentu ia berada di urutan ke‑3 dalam penjualan retail software PS5 dalam minggu tersebut.
Meski demikian, persaingan dengan game eksklusif lain sangat ketat, sehingga meskipun berhasil secara kritis, keberhasilan komersialnya mungkin tidak sefenomenal game bergenre blockbuster komersial.
Statistik tambahan juga menunjukkan tingginya keterlibatan pemain setelah menyelesaikan cerita. Kojima menyebut bahwa sekitar 79,5 % pemain yang sudah menyelesaikan cerita tetap melanjutkan bermain, mengejar eksplorasi atau konten sampingan. Ini menandakan daya tarik replayability atau misteri yang masih terus menarik pemain.
Dengan kembalinya tema besar seperti koneksi manusia, kematian, identitas, dan pengorbanan, Death Stranding 2 berhasil memperluas warisan naratif seri ini dan membuka pintu untuk kemungkinan kelanjutan yang lebih luas.
6. Implikasi & Masa Depan Seri
Twist bahwa Tomorrow adalah Louise / Lou membawa implikasi besar untuk seri Death Stranding.
6.1 Louise sebagai Protagonis Masa Depan
Setelah adegan post-credit yang menunjukkan Louise berdiri di depan plate gate, berpakaian sebagai porter, muncul dugaan kuat bahwa di seri berikutnya, Louise / Tomorrow mungkin menjadi karakter yang bisa dimainkan. Perjalanan dari bayi BB ke entitas multidimensional membuka banyak peluang cerita baru.
6.2 Mitologi Baru & Entitas Kepunahan
Peran Tomorrow / Lou dalam rencana Last Stranding dan kemampuannya sebagai “Extinction Entity” (EE) menjanjikan konflik baru di masa depan. Apakah akan ada EEs lain? Apakah identitas Amelie atau entitas lain masih akan kembali? Banyak pertanyaan belum terjawab.
6.3 Evolusi Dunia & Plate Gate Baru
Koneksi pantai (plate gates) kini nampak lebih beragam dan berpotensi melintasi dimensi baru atau lokasi belum terjamah. Ini membuka kemungkinan dunia Death Stranding tumbuh ke arah yang lebih luas, tidak hanya Amerika atau pantai-pantai konvensional.
6.4 Tema Emosi, Kehilangan & Koneksi
Meski aspek gameplay ditajamkan, inti seri ini tetap pada hubungan manusia, kehilangan, dan usaha menghubungkan dunia melalui koneksi. Twist emosional dan pengorbanan (misalnya Fragile, Lucy, sampar Lou) memperkuat fondasi tema itu. Di masa depan, tema ini kemungkinan akan terus menjadi inti narasi.
Kesimpulan
Death Stranding 2: On the Beach bukan sekadar sequel — ia adalah pernyataan baru tentang apa yang Kojima ingin sampaikan tentang kehidupan, kematian, koneksi, dan identitas. Kehadiran karakter Tomorrow, yang terungkap sebagai Lou / Louise sekaligus anak Sam Bridges, adalah twist yang kuat secara emosional dan naratif. Gameplay diperkaya dengan elemen aksi dan manipulasi dimensi, sementara narasi lama dan baru berpadu menjadi satu.
Untuk berita lebih lanjut tentang dunia game yang mengutamakan kebersamaan dan rekomendasi terbaru, pastikan Anda selalu mengikuti perkembangan di atlantismag.com.